Jakarta - Untuk kali pertama dalam 20 tahun terakhir,
Indonesia gagal meraih medali emas Olimpiade. Pamor Indonesia di
olahraga tepok bulu tersebut sudah hilang, dan bukan lagi jadi negara
yang disegani.
Demikian diungkapkan legenda hidup bulutangkis Indonesia, Liem Swie King, dalam perbincangan dengan detikSport,
Kamis (2/8/2012) malam WIB. Dengan masih berada dalam tren prestasi
yang sangat menurun, Indonesia disebutnya sudah tak lagi dipandang
sebagai kekuatan bulutangkis dunia.
"Secara garis besar, di
ajang Olimpiade dan Thomas-Uber memang sangat menurun. Sangat menurun,
kita sekarang ada di bawah. Negara lain memnganggap kita bukan sebagai
juara dunia lagi. Indonesia kehilangan pamor sebagai salah satu
kekuatan bulutangkis dunia dan tak ditakuti lagi," sahut Liem Swie King
di ujung telepon.
Setelah selalu mendapat medali emas sejak
tahun 1992, tahun ini bulutangkis absen menyumbang medali terbaik.
Kekalahan Tontowi Yahya/Liliyana Natsir di semifinal ganda campuran
serta tunduknya Mohammad Ahsan/Bona Septano di perempatfinal membuat
tak ada lagi wakil Indonesia tersisa di cabang tersebut.
"Kalau menurut saya, kalah dan menang itu biasa. Apalagi di ajang Olimpiade, persaingannya kan ketat. Itu hal yang biasa."
"Yang
jelas kemudian harus dilakukan adalah introspeksi, apa yang salah dari
diri kita. Kita sekarang harus melihat ke depan, bagaimana
selanjutnya," tuntas pemilik tiga gelar All England it
Tidak ada komentar:
Posting Komentar